Tcas pada pesawat

 Traffic Alert and Collision Avoidance System (TCAS)


 TCAS digunakan untuk memantau wilayah udara di sekitar pesawat dari pesawat-pesawat lain yang dilengkapi dengan transponder dan untuk memperingati pilot dari kehadiran pesawat lain yang akan menimbulkan ancaman tabrakan udara.

Macam macam TCAS

TCAS I,memberikan peringatan suara tanpa perintah manuver menghindar. 

TCAS II, memberikan peringatan suara dengan perintah manuver menghindar. 

Sedangkan regulasi dari TCAS di atur oleh, TCAS pada ICAO Annex 10, Volume IV:

“Sejak 1 January 2003, semua pesawat bermesin turbin bersertifikat maksimum take-off mass lebih dari 15000 kg atau berwenang membawa lebih dari 30 penumpang harus dilengkapi dengan TCAS II”.

Dan sedangkan untuk fungsi dan kemampuan TCAS
1.Menjaga jarak pemisahan lalu lintas udara (separation).
2.Memberi  peringatan lalu lintas udara (Traffic alert).
3.Memberi panduan jalur penerbangan kepada flight crew (Flight path guidance).
4.Menampilkan kondisi lalu lintas udara kepada flight crew (Traffic display).









Propeller pada pesawat

Baling-baling, unit yang harus menyerap output daya mesin, telah melewati banyak tahap pengembangan.  Meskipun kebanyakan baling-baling berbilah dua, peningkatan besar dalam output daya telah menghasilkan pengembangan baling-baling empat dan enam dengan diameter besar.  Namun, semua pesawat yang digerakkan baling-baling dibatasi oleh putaran per menit (rpm) di mana baling-baling dapat diputar.

Ada beberapa gaya yang bekerja pada baling-baling saat berputar; yang utama adalah gaya sentrifugal. Gaya pada rpm tinggi ini cenderung menarik bilah keluar dari hub, sehingga bobot bilah sangat penting untuk desain baling-baling. Kecepatan ujung blade yang berlebihan (memutar baling-baling terlalu cepat) dapat mengakibatkan tidak hanya efisiensi blade yang buruk, tetapi juga getaran dan getaran. Karena kecepatan baling-baling terbatas, kecepatan pesawat dari pesawat yang digerakkan baling-baling juga terbatas—hingga sekitar 400 mil per jam (mph). Saat kecepatan pesawat meningkat, mesin turbofan digunakan untuk pesawat berkecepatan lebih tinggi. Pesawat berpenggerak baling-baling memiliki beberapa keunggulan dan banyak digunakan untuk aplikasi pada instalasi turboprop dan mesin reciprocating. Lepas landas dan mendarat bisa lebih pendek dan lebih murah. Material blade dan teknik manufaktur baru telah meningkatkan efisiensi baling-baling. Banyak pesawat yang lebih kecil akan terus menggunakan baling-baling di masa depan.

Pesawat latih atau pesawat berpenumpang akan sering kita jumpai dengan mengunakan propeller seperti ATR 72,Cesna 172 dan lain lain.


Riwayat Penulis

 Halo nama saya William abrianto kasim, saya anak pertama dari 2 bersaudara, saya lahir di ujungpandang pada tahun 1995.Riwayat hidup saya,,

Dulu saya bersekolah di SMK penerbangan Techno Terapan Makassar pada tahun 2010 sampai dengan 2013,setelah saya lulus sekolah pada saat itu, saya sempat bekerja selama 4 tahun lama nya di salah satu perusahaan di Indonesia yg bergerak di bidang perawatan  pesawat terbang, yaitu di PT. Gmf Aeroasia sebagai Teknisi bantuan yang di bawahi langsung pihak ke 3 dari PT. Gmf Aeroasia itu sendiri. 

Penulis sempat merasakan putus asa,dikarnakan hanya lulusan SMK dan sangat butuh yang namanya Basic lisensi untuk bekerja di dunia Aviasi, agar jenjang nya atau karir nya bisa meningkat naik.

Pada saat itu penulis,harus mencoba cara lain untuk mendapatkan basic lisensi dengan cara masuk ke salah satu perguruan tinggi,dan penulis pun memilih bandung dan Universitas Nurtanio sebagai tempat untuk mengambil Basic lisensi A1 dan A4 dengan waktu yang penulis ambil selama 18 bulan pada Tahun 2019 sampai dengan 2020 dan disitu umur penulis sudah 25 tahun 😁. 

Dan sekarang setelah penulis lulus dari Universitas Nurtanio,penulis, Alhamdullilah sudah bekerja lagi di dunia aviasi, akan tetapi berada di Maskapai lain atau bengkel lain, selain PT. GMF Aeroasia,yaitu berada di maskapai Susi air yang dimiliki langsung Ibu Susi pudjiastuti pada tahun 2021 bulan Juni sampai dengan sekarang.

Banyak suka dan duka yang penulis lewati,banyak sedihnya dan banyak juga bahagianya,untuk melewati sebuah proses yang namanya kehidupan.

Pesan dari penulis,Don't wasting your time. Penulis sendiri menyesal telah menyia-nyiakan waktu yg Tuhan berikan,dan sekarang penyesalan selalu datang di akhir.

Terima Kasih

Sistem bahan bakar dan kontrol pada pesawat

Bahan bakar mesin dan sistem kontrol


Bahan bakar pada pesawat adalah yang paling vital yg perlu kita ketahui juga,engine dan fuel control system termasuk ke beberapa bagian seperti :
- Fuel distribution system
- Fuel control system
- Fuel flow indicating system
- Fuel filter bypass warning system

Fuel distribution system adalah menggunakan sistem hydromekanis yang menyediakan dan mengontrol aliran bahan bakar ke engine combustor. System ini juga mendukung dan menjadwalkan VSV (variable stator vane) dan VBV (variable bleed valve) ke posisi untuk mempertahankan kinerja engine maksimum dalam stall margin,rotor speed,compressor discharge pressure,dan turbine temperature limits.
High pressure rotor speed (N2) untuk kontrol dan batasannya diatur oleh MEC (main engine control) dengan mengukur bahan bakar ke engine fuel nozzle. Fan dan low pressure rotor (N1) putaran rotasinya didapat dari low pressure turbine yang di ekstraksi energi mekanikalnya. Kecepatan N1 dikendalikan secara tidak langsung dengan mengendalikan kecepatan N2,yang dicapai oleh MEC dengan mengintegrasikan input thrust lever,core compressor inlet temperature,fan inlet temperature,fan inlet pressure,dan N2 rotor speed.

Sistem fuel control termasuk MEC dan sensor yang disebutkan diatas dan komponen itu mengikuti :
- Engine driven fuel pump,yang menerima bahan bakar dari sistem bahan bakar pesawat dan di pressurize untuk digunakan oleg engine fuel dan control system komponen.
- Oil/fuel heat exchanger ,yang mendinginkan oli pelumas mesin.
- Power management control (PMC) yang menyediakan electronic adjusment kepada MEC untuk mendapatkan optimum power setting pada saat take off,climb,dan cruise flight condition.
- Filter bahan bakar,yang memastikan bahan bakar bersih disediakan untuk MEC.
- Servo fuel heater ,yang menjaga suhu bahan bakar pada tingkat yang cukup tinggi untuk mencegah es memasuki dan merusak servo MEC.
- Fuel plumbing,yang menyediakan sarana untuk mengarahkan bahan bakar antara MEC dan fuel manifold.
- Fuel manifold,yang mendistribusikan fuel ke 20 komponen fuel nozzle.

Sistem rem pada pesawat

Sistem rem pada pesawat


Sistem yang satu ini sangat dibutuhkan untuk sebuah pesawat pada saat mendarat, dengan menggunakan hidrolik.sistem hydraulic braking membantu mengontrol pesawat selama ground operation.
Rem digunakan untuk menahan pesawat selama parking,mooring dan juga pada saat engine run. Disini brake sistem menghentikan putaran roda setelah lepas landas juga,mempersingkat pendaratan pada saat landing,dan membantu pesawat belok pada saat taxy.

Brake sistem manualnya dikontrol langsung dari captain atau first officer rudder pedals melalui cable dan linkage ke brake metering valve untuk setiap main gear. Setiap brake metering valve mengarahkan tekanan hidrolik system B hingga 3000 psi ke rem pada setiap main landing gear.

Hydraulic brake sistem terdiri dari system control cable dan linkages,alternate brake selector valve,accumulator isolation valve,brake metering valve,brake feel augmentors,related anti skid/auto brake units,shuttle valve,hydraulic fuses,main gear brake swivels,disk type brake,hydraulic pressure accumulator,transmitter dan gages.
Sedangkan untuk rem nya menggunakan rotating disk type dan bisa juga self adjusting.

Sedikit deskripsi tentang apa itu sistem rem pada pesawat meski belum mendetail terlalu jauh .


Macam macam pompa hdyraulic pesawat

Hydraulic pump pada pesawat



Sebagaimana Hydraulic sistem yang sangat dibutuhkan bagi pesawat untuk menggerakkan beberapa sistem,seperti Flight control,Auto flight,Landing gear,dan Thrus reverse system. Perlu kita ketahui bahwa Hydraulic system yang ada di pesawat mempunyai beberapa sumber Pressure nya yang perlu kita ketahui seperti :

- EDP ( Engine driven pump )
- EMDP ( Electrical motor driven pump )
- Standby electric motor driven pump

EDP
Adalah salah satu dari dua sumber tekanan untuk system A dan B Hydraulic system. EDP ini bisa mensuplai 22 gpm ( Galon per minute ) pada 3000 psi dan dipasang disisi kiri bagian bawah Engine. EDP di gerakkan melalui Splined shaft oleh Engine accesory gear box.

EMDP
Setiap system A dan B mempunyai satu EMDP. EMDP bisa mensuplai 6.0 gpm pada 2700 psi untuk setiap A dan B Hydraulic system. Rakitan pompanya terpasang pada dudukan yang menyerap getaran dan terletak di bagian sebelah kiri dan kanan di area Landing gear wheel well. Mereka dikendalikan oleh Switch yang berada di dalam kokpit pesawat.

Standby EMDP
Untuk rakitan/pompa ini terpasang dibagian belakang Standby reservoar yang berlokasi di bagian Keel beam.
Standby EMDP ini mensuplai maksimum 3 gpm yang diatur pada nominal 3000 psi.

Sekiranya cukup untuk sekedar menambah sedikit pengetahuan kita tentang hidrolik sistem pada pesawat.


Apa itu power transfer unit pada pesawat

APA ITU POWER TRANSFER UNIT


Sebelum masuk ke topik pembahasan kita perlu tau apa fungsi dari PTU itu sendiri untuk pesawat. Jadi fungsinya disini sebagai alternatif power yang digunakan pada saat Main system gagal untuk beroperasi.

PTU ini berlokasi dibagian keel beam, tepatnya di depan standby reservoar. PTU ini akan beroperasi jika system B EDP ( Engine driven pump ) tekanannya hilang,flap tidak naik tetapi kurang dari 15° dan pesawat terbang di udara. PTU sendiri terdiri dari hydraulic motor yang terhubung ke hydraulic pump. Motornya digerakkan oleh tekanan hydraulic system A dan pompanya mensuplai tekanan ke bagian leading edge devices menggunakan system B hydraulic fluid.
Tidak ada pertukaran cairan antara system A dan system B.

Power transfer unit ( PTU ) system menyediakan alternatif power untuk auto slat operasi jika system B EDP tekanannya lost. Jadi alternatif powernya hanya di aplikasikan ke bagian leading edge devices. PTU menggunakan tekanan system A untuk menggerakkan cairan atau fluid system B tanpa mentransfer fluid diantara kedua system ( system A dan system B ). PTU berisi dalam satu rakitan integral, hydraulic motor dan hydraulic pump yang disatukan oleh poros penggerak.
Electric motor mengoperasikan control valve untuk membuka dan menyediakan tekanan system A untuk menggerakkan motor. Motor menggerakkan pompa yang menggunakan cairan system B dari reservoar untuk menyediakan tekanan untuk meng extend leading edge devices diantara retract dan full extend posisi.
Filter, Hyd fuse,dan chk valve ditempatkan dijalur tekanan pompa untuk memberikan filtrasi,emergency shut off, dan back flow control.


Sekian untuk penjelasan tentang apa itu pwer transfer unit pada pesawat.